Program pendidikan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meraih penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
“Alhamdulillah, BAZNAS mendapatkan penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam acara ‘Malam Anugerah Kemahasiswaan Tahun 2017’,” ujar Direktur Koordinator Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional BAZNAS, Mohd Nasir Tajang di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Menurut dia, BAZNAS meraih award untuk kategori lembaga donor dan mitra kerja sama Kemenristekdikti dalam peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. “Penghargaan kepada lembaga zakat ini menunjukkan bahwa peran BAZNAS semakin mantap dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucapnya.
BAZNAS, imbuh Nasir, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Anugerah Kemahasiswaan Tahun 2017. “Acara tersebut menjadi motivasi bagi pegiat dunia pendidikan untuk terus maju. Saya pikir acara seperti ini sangat perlu. Ini kesempatan bagi kita, bagi penggerak dunia zakat bisa silaturahmi, bisa tukar informasi mengenai upaya memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Menurut Nasir, hal tersebut sebagai bentuk apresiasi dan motivasi pemerintah atas kegiatan bidang kemahasiswaan BAZNAS yang terus memotivasi semangat berkarya dalam penalaran, kreativitas, minat, bakat, serta mental spiritual mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti M. Nasir juga menyampaikan apresiasinya. “Selamat kepada semua pihak yang telah meraih Anugerah Kemahasiswaan Tahun 2017 ini. Semoga dapat memotivasi untuk terus bersama kami melakukan berbagai aktivitas yang lebih berkualitas, bermakna bagi pendidikan anak bangsa,” kata Menteri Nasir.
Dia menambahkan, peningkatan kualitas mahasiswa bukan hanya melalui kegiatan akademik atau pembelajaran di kelas saja, tetapi perlu melalui kegiatan lain seperti pembentukan kemampuan soft skills yang dapat dikemas melalui kegiatan kemahasiswaan.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad mengingatkan, betapa penting kegiatan kemahasiswaan dalam menghadapi problematika abad 21. ”Sehingga membentuk kemampuan dalam menguasai sains dan humaniora kemahasiswaan harus terus digalakkan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, kegiatan tersebut diikuti 189 peserta yang terdiri atas pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) bidang kemahasiswaan, pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) bidang kemahasiswaan, penerima penghargaan dan sekretaris pelaksana Kopertis I-XIV seluruh Indonesia.
Di hari yang sama, BAZNAS menghadiri penyelenggaraan acara Anugerah Syariah Republika. Nasir Tajang mengatakan, acara tersebut menjadi motivasi bagi pelaku ekonomi syariah untuk terus berkembang. “Saya pikir acara seperti ini sangat perlu. Ini kesempatan bagi kita, bagi penggerak syariah bisa silaturrahim, bisa tukar informasi,” katanya.
Dihelat di akhir tahun, Anugerah Syariah Republika merupakan peluang besar bagi umat Islam untuk memperkuat sinergi pada tahun 2018. “Apalagi, acara ini diselenggarakan oleh media. Jadi peran media harus lebih optimal untuk menyatukan gerakan syariah ini,” ujar Nasir.
Terkait perkembangan zakat, Tajang mengatakan, pada tahun 2017 kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat semakin luar biasa. Bahkan, pada bulan Ramadhan, BAZNAS mencatat peningkatan sampai 48 persen.
Ia memprediksi, pada tahun 2018 kesadaran masyarakat semakin besar. “Kesadaran masyarakat menunaikan zakat melalui lembaga akan semakin luar biasa dan demikian juga dengan kesadaran masyarakat untuk berbagi,” ucapnya. ***
TENTANG BAZNAS
Adalah badan pengelola zakat yang dibentuk pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 8/2001. BAZNAS bertugasmenghimpun dan menyalurkan dana zakat infak, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) pada tingkat nasional. Kelahiran UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat nasional. BAZNAS sudah berdiri di 509 daerah (tingkat provinsi dan kabupaten/kota).
Leave a Reply